Uncategorized

Dari Kampus ke Industri: Telkom Dukung Ribuan Talenta Digital Siap Kerja Melalui Digistar Connect

1. Latar Belakang & Tantangan Talenta Digital

  • Gambaran kebutuhan talenta digital di Indonesia, yaitu diperkirakan mencapai 9 juta orang di era transformasi digital .
  • Kesenjangan kemampuan antara lulusan kampus dengan kebutuhan industri: “skill gap” dalam hard-skill seperti coding/platform digital dan soft-skill seperti komunikasi, leadership.
  • Peran BUMN (khususnya Telkom) dalam kolaborasi strategi “ASTA CITA” pemerintah melalui peningkatan SDM digital berkualitas .

2. Pengenalan Digistar Connect / Digistar Class

  • Penjabaran Digistar Class: program mentoring berbayar nol rupiah, gratis untuk mahasiswa, fresh graduates, job-seekers .
  • Statistik: telah melahirkan > 1.700 mentees, dengan sekitar 500 peserta per angkatan, memilih dari ribuan pendaftar (12.176 untuk 2024).
  • Struktur program selama 3 bulan, online lewat Zoom, terbagi menjadi sesi Learn – Grow – Contribute, disertai office tour, exhibition, dan competition .

3. Isi & Metodologi Pembelajaran

A. Soft Skills (sesi Learn)

  • Fokus pada pengembangan self-growth, communication, career planning.

B. Hard Skills (sesi Grow)

  • Pemilihan jalur:
    • Hustler: leadership & management project
    • Hipster: creativity & UI/UX design
    • Hacker: front-end/back-end development.

C. Project Real-World (sesi Contribute)

  • Peserta bekerja dalam tim untuk mengembangkan solusi berdasarkan use-case nyata dari TelkomGroup. Top 5 tim akan pitching di depan Board of Directors .
  • Membekali peserta dengan training membuat Lean Canvas dan Business Model Canvas.

4. Mentoring & Networking

  • Pendampingan oleh puluhan hingga 100 mentor profesional, top talent internal Telkom .
  • Manfaat jejaring: melalui interaksi dengan mentor, class manager, serta potentional pipeline masuk ke Telkom dan magang.
  • Fasilitas konkret: digistar club, peran sebagai Digistar Icon di kampus, dan peluang magang bagi peserta unggulan .

5. Dampak & Output Program

  • Pengakuan prestisius: keberhasilan Digistar didukung oleh penghargaan World’s Best Employer 2024 versi Forbes (ranking #262 global, #5 telekomunikasi).
  • Bilangan talenta yang terlatih: lebih dari 1.700 alumni, dan 500 orang dipilih setiap tahun.
  • Alumni menunjukkan kesiapan kerjasama industri: skill, kepercayaan diri, inovasi, dan kemampuan edukatif sebagai modal memasuki pasar kerja.

6. Sinergi Program Lain & Penutup

  • Tapak lintas program:
    • Telkom DigiUp – sertifikasi digital untuk pelajar SMK/SMA (11 bidang skill) .
    • Innovillage – kompetisi sociopreneurship berbasis SDGs .
  • Implementasi prinsip ESG (Environmental, Social & Governance) – bagian dari program “EXIST (ESG Existence for Sustainability)” Telkom.
  • Peran Telkom sebagai katalis dalam membangun ekosistem talenta digital menuju Indonesia Emas 2045.

BAB I: Peta Besar Talenta Digital di Indonesia

  1. Kebutuhan talenta digital Indonesia diproyeksi mencapai jutaan orang, seiring percepatan transformasi digital. Sektor teknologi & telekomunikasi membutuhkan tenaga terampil dalam pengembangan perangkat lunak, UX/UI, hingga manajemen proyek digital.
  2. Skill gap: banyak lulusan kampus belum siap menghadapi industri karena kurangnya pelatihan praktis dan soft-skill seperti komunikasi, teamwork, & problem-solving.
  3. Telkom sebagai BUMN strategis mengambil peran aktif untuk menutup kesenjangan ini sejalan program nasional “ASTA CITA” dan Pilar SDM digital dalam strategi ESG-nya.

BAB II: Apa Itu Digistar Connect (Digistar Class)?

A. Sejarah & Konteks

  • Diluncurkan pada 2021, sejak 2021‑2024 Telkom telah membimbing lebih dari 1.700 mentees.
  • Program ini gratis bagi mahasiswa, fresh grads, dan job-seekers berdasar komitmen ESG Telkom melalui kerangka EXIST (ESG Existence for Sustainability) .

B. Statistik Utama

  • Pendaftar: 2024 sebanyak 12.176 mahasiswa → 500 mentees terpilih .
  • Mentor: ±100 profesional internal Telkom mendampingi tiap kelas.
  • Durasi: Program 3 bulan—berlangsung dari Juli hingga Oktober 2024.

BAB III: Kurikulum & Metodologi

Tiga fase utama digelar secara online via Zoom:

  1. Learn (Soft Skills)
    • Pelatihan: self-growth, komunikasi efektif, dan perencanaan karier .
    • Tujuan: membentuk mindset profesional dan kesiapan mental menghadapi dunia kerja.
  2. Grow (Hard Skills)
    • Peserta memilih satu peran:
      • Hustler: manajemen tim / project 
      • Hipster: UI/UX & kreativitas desain 
      • Hacker: front-/back-end development .
    • Fasilitas: pembelajaran intensif dan review berkala (mentee progress review) .
  3. Contribute (Proyek Real‑World)
    • Peserta mengembangkan solusi berbasis studi kasus TelkomGroup.
    • Final: top 5 tim mengikuti pitching di depan Board of Directors Telkom .
    • Bimbingan menyusun Lean Canvas & Business Model Canvas .

Kegiatan pendukung

  • Welcoming & Exhibition: peserta berkenalan dengan ekosistem Telkom .
  • Office tour & Telkom Landmark Tower visit memperdalam pengalaman korporasi .
  • Graduation: pengumuman Best Mentees, sertifikat, dan kesempatan lanjutan untuk jadi Digistar Icon atau magang.

BAB IV: Mentoring, Jejaring & Career Pipeline

  1. Mentor profesional ±100 orang dari unit bisnis TelkomGroup .
  2. Networking intensif lewat interaksi kelas, mentorship, dan event resmi, memberi peluang masuk ke Telkom via jalur magang/kerja langsung.
  3. Digistar Club & Icon: platform alumni untuk kolaborasi, serta peran brand ambassador di kampus masing-masing selama setahun .
  4. Talent pipeline: peserta unggulan berpeluang menjadi Telkomers karena program ini juga bagian dari employer branding Telkom .

BAB V: Dampak & Capaian

  1. Telkom berhasil mencetak 1.700+ alumni sejak 2021 .
  2. Forbes mengakui Telkom sebagai World’s Best Employ­er 2024 (#262 global; #5 telekomunikasi) .
  3. Meningkatnya kesiapan kerja lulusan: alumni melaporkan peningkatan skill, percaya diri, dan inovasi.
  4. Pengakuan pemerintah dan industri: Telkom diperkuat sebagai katalis SDM digital nasional.

BAB VI: Sinergi Ekosistem & Masa Depan

  1. Program telco lain: Digistar menyatu dengan Telkom DigiUp (untuk pelajar SMK/SMA) dan Innovillage (sociopreneur & SDGs) .
  2. ESG & keberlanjutan: pondasi sosial Telkom lewat pengembangan talenta sejalan prinsip ekonomi hijau dan inklusif.
  3. Visi jangka panjang: menyongsong target Indonesia Emas 2045, mempersiapkan minimal 9 juta digital talent.
  4. Pengembangan: Telkom telah merancang program lanjutan seperti Digistar Intern 2025—beasiswa magang + mentoring selama 6 bulan pada awal tahun ini .

Penutup + Rekomendasi

  • Transformasi nyata: Digistar berhasil menjembatani gap antara kampus dan industri digital.
  • Manfaat konkret: peserta mendapatkan soft & hard skill, proyek nyata, jaringan industri, dan potensi karier di Telkom & ekosistem digital.
  • Saran bagi stakeholder:
    • Pemerintah & kampus: integrasikan program serupa di kurikulum.
    • Perusahaan teknologi: perluas kolaborasi serupa untuk memperluas jangkauan pelatihan.
    • Mahasiswa & lulusan: manfaatkan peluang ini sebagai batu loncatan karier profesional.

Dengan pendekatan kolaboratif, struktural, dan berdampak yang diusung oleh Telkom melalui Digistar Connect, model ini layak ditiru sebagai blueprint pengembangan talenta digital nasional.

Pendahuluan

Era digital saat ini menuntut sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya berpengetahuan, tapi juga memiliki keterampilan dan kemampuan adaptasi tinggi untuk menjawab kebutuhan industri teknologi yang terus berkembang. Di Indonesia, kebutuhan talenta digital terus meningkat seiring dengan percepatan transformasi digital yang mendorong berbagai sektor usaha untuk melakukan inovasi berbasis teknologi. Namun, kenyataannya, masih terdapat kesenjangan signifikan antara kemampuan lulusan perguruan tinggi dan ekspektasi dunia industri — yang dikenal sebagai skill gap.

Menanggapi tantangan ini, PT Telkom Indonesia, sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Tanah Air, meluncurkan program Digistar Connect atau dikenal juga dengan Digistar Class — sebuah inisiatif yang dirancang untuk menyiapkan ribuan talenta digital siap kerja melalui program mentoring komprehensif dan praktikal. Artikel ini akan mengupas secara mendalam bagaimana Telkom melalui Digistar Connect berhasil menghubungkan dunia kampus dan industri, mempersiapkan SDM digital unggulan yang siap memasuki pasar kerja dengan kompetensi tinggi.


Bab I: Kebutuhan dan Tantangan Talenta Digital di Indonesia

Indonesia sebagai negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa tengah memasuki era digitalisasi yang masif. Berbagai program pemerintah seperti Making Indonesia 4.0 dan dorongan digitalisasi UMKM telah membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital. Dalam konteks ini, data menunjukkan bahwa kebutuhan talenta digital nasional diperkirakan mencapai lebih dari 9 juta orang dalam beberapa tahun ke depan, termasuk pengembang perangkat lunak, desainer UI/UX, analis data, hingga manajer proyek digital.

Namun, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan formal masih kesulitan menghasilkan lulusan yang siap kerja sesuai standar industri. Banyak mahasiswa yang belum memiliki pengalaman praktis dalam mengerjakan proyek riil, atau bahkan belum menguasai soft skills penting seperti kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan problem solving. Kesenjangan ini menjadi hambatan utama bagi percepatan digitalisasi Indonesia.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga merupakan pelopor infrastruktur digital di Tanah Air, Telkom mengambil tanggung jawab besar untuk mengatasi skill gap ini. Dalam strategi keberlanjutan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis ESG (Environmental, Social, Governance), Telkom menginisiasi berbagai program untuk mencetak talenta digital berkualitas yang bisa langsung bekerja dan memberikan kontribusi nyata bagi industri.


Bab II: Digistar Connect — Jembatan Kampus ke Industri

Sejarah dan Visi Program

Diluncurkan sejak tahun 2021, Digistar Connect merupakan program mentoring intensif selama tiga bulan yang menawarkan pembelajaran praktis secara gratis bagi mahasiswa, fresh graduates, dan pencari kerja. Program ini tidak hanya mengajarkan teori, tapi menggabungkan pelatihan soft skill, hard skill, serta pengalaman langsung dalam mengerjakan proyek nyata yang berasal dari kebutuhan bisnis TelkomGroup.

Komitmen Telkom pada Digistar Connect sejalan dengan visi perusahaan untuk mendukung pengembangan talenta digital secara inklusif, membantu Indonesia mewujudkan visi digital economy dan target Indonesia Emas 2045.

Statistik Program

Seiring dengan perkembangan, Digistar Connect berhasil menarik ribuan pendaftar setiap angkatan. Pada 2024, tercatat lebih dari 12.000 mahasiswa dan fresh graduate mendaftar, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 500 peserta terpilih secara selektif mengikuti program ini. Sejak awal berdiri, sudah lebih dari 1.700 alumni yang sukses dibina dan terjun ke dunia industri.


Bab III: Kurikulum dan Metodologi Pembelajaran Digistar Connect

Digistar Connect menggunakan model pembelajaran blended dan online selama tiga bulan yang terdiri dari tiga fase besar:

1. Learn – Pengembangan Soft Skills

Fase awal ini fokus pada pembangunan mindset profesional peserta melalui pelatihan komunikasi efektif, kepemimpinan diri, manajemen waktu, serta perencanaan karier. Peserta diajak membangun awareness tentang pentingnya soft skills dalam menghadapi dunia kerja yang dinamis. Metode pengajaran yang interaktif dan penggunaan studi kasus nyata membuat sesi ini menarik dan aplikatif.

2. Grow – Pendalaman Hard Skills

Setelah fondasi soft skills kuat, peserta diarahkan untuk memilih satu dari tiga jalur pengembangan hard skills sesuai minat dan potensi mereka:

  • Hustler: Fokus pada kepemimpinan proyek, manajemen tim, dan strategi bisnis digital.
  • Hipster: Mendalami kreativitas dan desain UI/UX yang esensial dalam pengembangan aplikasi dan produk digital.
  • Hacker: Mendalami kemampuan coding dan pengembangan perangkat lunak, baik front-end maupun back-end.

Fase ini berlangsung dengan sesi intensif, tutorial teknis, dan review mingguan dari mentor profesional Telkom yang sudah berpengalaman.

3. Contribute – Implementasi Proyek Nyata

Peserta dibagi dalam tim untuk mengerjakan proyek yang merupakan studi kasus langsung dari TelkomGroup. Ini memberikan kesempatan bagi mentee untuk merasakan bagaimana kerja kolaboratif, mengaplikasikan ilmu, dan menghadapi tantangan riil di industri digital.

Setiap tim harus merancang solusi yang aplikatif dan berpotensi memberikan nilai tambah bagi Telkom. Lima tim terbaik akan mendapat kesempatan mempresentasikan hasil kerja mereka langsung di depan Board of Directors Telkom, sebagai bagian dari finalisasi program.


Bab IV: Mentoring, Jejaring, dan Peluang Karier

Keberhasilan Digistar Connect tidak lepas dari peran para mentor yang merupakan talenta terbaik di Telkom. Setiap peserta mendapatkan pendampingan intensif dari mentor profesional yang membantu perkembangan teknis maupun personal mereka.

Selain mentoring, program ini memberikan ruang networking yang luas melalui event resmi dan informal, mempertemukan peserta dengan pemimpin perusahaan, alumni, serta sesama peserta dari seluruh Indonesia.

Bagi alumni terbaik, Telkom membuka kesempatan untuk magang hingga rekrutmen penuh sebagai karyawan perusahaan, sekaligus menjadikan mereka sebagai Digistar Icon yang berperan sebagai duta program di kampus masing-masing.


Bab V: Dampak dan Capaian

Keberhasilan Digistar Connect dapat dilihat dari sejumlah capaian signifikan:

  • Telkom telah melahirkan lebih dari 1.700 talenta digital siap kerja sejak 2021.
  • Program ini mendapat pengakuan global dengan Telkom masuk daftar World’s Best Employer 2024 versi Forbes.
  • Alumni Digistar melaporkan peningkatan signifikan dalam kompetensi hard dan soft skill, serta rasa percaya diri menghadapi dunia kerja.
  • Telkom memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang peduli dan berkontribusi aktif dalam pengembangan ekosistem digital nasional.

Bab VI: Sinergi Program dan Masa Depan Talenta Digital Indonesia

Digistar Connect tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dengan berbagai inisiatif Telkom lainnya, seperti:

  • Telkom DigiUp: Program sertifikasi digital bagi pelajar SMK/SMA dengan 11 bidang kompetensi.
  • Innovillage: Kompetisi sociopreneurship berbasis SDGs yang menumbuhkan jiwa wirausaha sosial di kalangan muda.

Selain itu, Telkom menyelaraskan semua program tersebut dengan prinsip ESG, yang memastikan aspek sosial dan keberlanjutan menjadi bagian integral dari pengembangan talenta digital.

Melihat masa depan, Telkom berkomitmen mengembangkan program lanjutan seperti Digistar Intern 2025 yang menghadirkan magang plus mentoring selama 6 bulan, membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda Indonesia.


Penutup

Telkom melalui Digistar Connect telah membuktikan diri sebagai jembatan efektif antara dunia kampus dan industri digital. Dengan pendekatan holistik yang mencakup soft skills, hard skills, mentoring profesional, serta proyek nyata, program ini menyiapkan talenta digital yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap berinovasi dan berkontribusi di pasar kerja yang kompetitif.

Program ini menjadi blueprint pengembangan sumber daya manusia digital yang layak ditiru oleh berbagai pihak — baik pemerintahan, perguruan tinggi, maupun perusahaan teknologi. Dengan dukungan berkelanjutan, Indonesia siap melahirkan generasi muda digital yang mampu mengantarkan negeri ini menuju era Indonesia Emas 2045.

Pendahuluan

Transformasi digital bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan fundamental bagi perkembangan ekonomi dan sosial di era modern. Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, membutuhkan talenta digital yang terampil, adaptif, dan inovatif untuk mengisi berbagai posisi strategis di sektor teknologi dan bisnis digital. Namun, tantangan utama yang menghambat adalah kesenjangan antara kualitas lulusan pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri, khususnya dalam ranah penguasaan hard skill dan soft skill.

Dalam konteks inilah PT Telkom Indonesia hadir dengan solusi inovatif melalui program Digistar Connect. Program ini dirancang untuk menjembatani gap antara kampus dan industri, mempersiapkan ribuan talenta digital yang siap kerja, dan memberikan kontribusi langsung pada perkembangan ekosistem digital nasional.


Bab I: Kebutuhan dan Tantangan Talenta Digital di Indonesia

1.1 Besarnya Kebutuhan Talenta Digital Nasional

Berdasarkan data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, kebutuhan talenta digital di Indonesia diperkirakan mencapai 9 juta tenaga kerja dalam beberapa tahun mendatang. Angka ini mencakup berbagai bidang mulai dari pengembangan aplikasi, desain UI/UX, analisis data, hingga pemasaran digital dan manajemen proyek teknologi.

Sektor digital bukan hanya penggerak utama perekonomian nasional, tetapi juga menjadi tulang punggung dalam inovasi di sektor lain seperti keuangan, kesehatan, pendidikan, dan manufaktur. Oleh karena itu, pemerintah dan sektor swasta berkomitmen untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia digital demi menjaga daya saing global.

1.2 Kesenjangan Kompetensi antara Lulusan dan Industri

Namun, realitas menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi belum siap menghadapi tuntutan dunia kerja. Sebuah studi oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengungkap bahwa lebih dari 60% fresh graduate mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kurangnya pengalaman praktis dan penguasaan soft skill.

Kesenjangan ini sering disebut skill gap, yang tidak hanya mencakup aspek teknis seperti pemrograman dan desain, tetapi juga kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, memimpin proyek, serta kreativitas dan inovasi. Lulusan yang hanya mengandalkan teori tanpa praktik cenderung gagal beradaptasi di lingkungan kerja yang dinamis dan kompetitif.

1.3 Peran Strategis Telkom dalam Pengembangan Talenta Digital

Sebagai BUMN yang menjadi motor penggerak infrastruktur digital Indonesia, Telkom memiliki peran strategis dalam menyiapkan talenta digital yang kompeten. Melalui berbagai program pengembangan SDM berbasis prinsip ESG (Environmental, Social, Governance), Telkom berkomitmen untuk membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan sumber daya manusia digital, termasuk Digistar Connect yang fokus menyiapkan talenta dari kampus menuju industri.


Bab II: Digistar Connect — Jembatan Kampus ke Industri

2.1 Sejarah dan Filosofi Program

Digistar Connect diluncurkan pertama kali pada tahun 2021 sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak akan program pengembangan talenta yang holistik. Dengan konsep “From Campus to Industry”, program ini menghadirkan platform pembelajaran dan mentoring intensif selama 3 bulan yang melibatkan mahasiswa, fresh graduate, dan pencari kerja.

Filosofi utama Digistar adalah “Empowering Digital Talents to Contribute and Grow” — membekali peserta dengan kemampuan teknis dan non-teknis sekaligus memberikan ruang berkontribusi dalam proyek riil, sehingga mereka tidak hanya belajar tapi juga berkarya.

2.2 Statistik dan Pencapaian

Sejak peluncurannya, Digistar Connect telah mendapatkan antusiasme besar dari mahasiswa dan lulusan di seluruh Indonesia. Pada 2024, tercatat lebih dari 12.000 pendaftar yang ingin mengikuti program ini, dengan 500 peserta terpilih setelah proses seleksi ketat.

Secara keseluruhan, program ini telah mencetak lebih dari 1.700 alumni yang tersebar di berbagai perusahaan teknologi dan unit bisnis TelkomGroup. Jumlah mentor profesional yang terlibat juga terus bertambah hingga mencapai sekitar 100 orang, memastikan setiap peserta mendapat pendampingan maksimal.


Bab III: Kurikulum dan Metodologi Pembelajaran Digistar Connect

3.1 Fase Learn — Soft Skill Development

Fase ini bertujuan membangun pondasi karakter dan kemampuan interpersonal peserta. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

  • Pelatihan komunikasi efektif: cara menyampaikan ide dan kolaborasi dalam tim.
  • Pengembangan kepemimpinan diri: mengenal gaya kepemimpinan dan manajemen waktu.
  • Perencanaan karier dan pengembangan diri: goal setting dan strategi meraih kesempatan kerja.

Sesi ini dipandu oleh fasilitator berpengalaman dengan pendekatan interaktif dan penggunaan teknologi seperti video conference, forum diskusi, serta simulasi kasus.

3.2 Fase Grow — Hard Skill Enhancement

Setelah membangun soft skill, peserta memilih jalur pengembangan teknis yang sesuai minat dan potensi:

  • Hustler: belajar manajemen proyek digital, strategi bisnis, dan leadership. Contohnya: penggunaan agile methodology dan project management tools.
  • Hipster: fokus pada kreativitas, desain grafis, dan UI/UX, termasuk prototyping dan user testing.
  • Hacker: pendalaman coding, software development, pengembangan aplikasi front-end dan back-end.

Materi disampaikan dalam bentuk workshop, hands-on coding, dan evaluasi mingguan oleh mentor yang merupakan praktisi berpengalaman.

3.3 Fase Contribute — Project Real-World

Fase terakhir merupakan puncak pembelajaran, dimana peserta dibagi menjadi tim lintas jalur dan mengerjakan proyek berbasis studi kasus nyata dari TelkomGroup, misalnya pengembangan aplikasi layanan pelanggan atau solusi digital untuk UMKM.

Tim harus menyusun Lean Canvas dan Business Model Canvas untuk merancang model bisnis inovatif yang feasible dan scalable. Setelah itu, tim terbaik berkesempatan mempresentasikan solusi di depan jajaran direksi Telkom, sebuah pengalaman berharga yang memberikan gambaran nyata proses pengambilan keputusan di korporasi besar.


Bab IV: Mentoring, Jejaring, dan Peluang Karier

4.1 Peran Mentor Profesional

Mentor di Digistar Connect bukan hanya sekadar pengajar, melainkan pembimbing yang memberikan feedback personal, motivasi, dan insight industri. Mereka berasal dari berbagai unit Telkom, mulai dari pengembangan produk digital hingga divisi pemasaran dan manajemen.

Pendampingan ini menjadi kunci utama keberhasilan peserta dalam menyerap materi dan mengaplikasikannya di proyek nyata.

4.2 Networking dan Ekosistem

Selain sesi formal, Digistar menyediakan banyak kesempatan bagi peserta membangun jaringan profesional. Event seperti webinar, sharing session, dan even informal membantu peserta mengenal lebih jauh tentang industri digital dan membuka peluang kolaborasi.

Alumni program juga dapat bergabung dalam Digistar Club, komunitas aktif yang memfasilitasi diskusi, pelatihan lanjutan, dan peluang kerja.

4.3 Karier dan Magang di Telkom

Peserta terbaik berpeluang mendapatkan magang dan bahkan direkrut langsung oleh Telkom, menjadikan Digistar Connect sebagai jalur utama masuk ke perusahaan. Telkom juga menunjuk beberapa alumni berprestasi sebagai Digistar Icon yang berperan sebagai duta program di kampus masing-masing, meningkatkan awareness dan partisipasi.


Bab V: Dampak dan Capaian

5.1 Jumlah Alumni dan Pengakuan Internasional

Dengan lebih dari 1.700 alumni yang telah siap kerja, program ini menjadi salah satu kontribusi terbesar Telkom dalam pembangunan SDM digital nasional. Telkom juga menerima penghargaan World’s Best Employer 2024 versi Forbes, mengukuhkan perannya sebagai perusahaan yang peduli pada pengembangan talenta dan inovasi sumber daya manusia.

5.2 Kisah Sukses Alumni

Banyak alumni Digistar yang kini sukses bekerja di perusahaan teknologi terkemuka maupun unit bisnis TelkomGroup. Mereka melaporkan peningkatan signifikan dalam kemampuan teknis dan soft skill, serta kesiapan menghadapi tantangan kerja. Misalnya, seorang alumni di bidang pengembangan aplikasi menyatakan, “Program ini membuat saya percaya diri menghadapi proses rekrutmen dan tanggung jawab pekerjaan.”

5.3 Kontribusi Sosial dan Ekonomi

Selain menghasilkan talenta berkualitas, Digistar Connect juga membantu mengurangi angka pengangguran lulusan perguruan tinggi dan mendukung percepatan digitalisasi UMKM lewat solusi inovatif yang dikembangkan dalam proyek program.


Bab VI: Sinergi Program dan Masa Depan Talenta Digital Indonesia

6.1 Integrasi dengan Program Telkom Lainnya

Digistar Connect terhubung erat dengan inisiatif Telkom lain seperti:

  • Telkom DigiUp: sertifikasi digital bagi pelajar SMK/SMA dengan 11 bidang keahlian.
  • Innovillage: kompetisi wirausaha sosial yang menumbuhkan semangat entrepreneurship berbasis SDGs.

Sinergi ini memperkuat ekosistem pengembangan talenta digital yang berkelanjutan.

6.2 Komitmen ESG dan Keberlanjutan

Telkom mengintegrasikan program-program pengembangan SDM dengan prinsip ESG untuk memastikan dampak sosial dan lingkungan tetap terjaga. Program ini menjadi contoh penerapan social responsibility yang menguntungkan seluruh pihak.

6.3 Visi Jangka Panjang

Memandang ke depan, Telkom berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program Digistar dan mengembangkan versi magang intensif (Digistar Intern) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas talenta digital nasional, siap mendukung visi **Indonesia Emas 2045

6.4 Strategi Replikasi dan Rekomendasi ke Depan

Telkom, melalui Digistar Connect, tidak hanya membuktikan bahwa digital talent development bisa diimplementasikan dengan baik oleh korporasi, tetapi juga memberi inspirasi bagi BUMN lain, pemerintah daerah, maupun sektor swasta untuk melakukan replikasi model serupa.

Beberapa strategi replikasi yang disarankan antara lain:

  • Kemitraan dengan kampus lokal: Melibatkan perguruan tinggi untuk penyelarasan kurikulum dan penyediaan SDM pengajar.
  • Pendekatan kolaboratif multipihak: Mengajak startup, inkubator bisnis, dan komunitas teknologi sebagai bagian dari mentoring dan kolaborasi proyek.
  • Pendanaan terbuka atau sponsorship: Mendorong CSR perusahaan lain untuk berinvestasi dalam pembinaan SDM digital.
  • Infrastruktur pembelajaran daring yang mumpuni: Platform berbasis teknologi seperti LMS (Learning Management System) dan tools virtual collaboration menjadi esensial.

Pemerintah juga disarankan untuk memberikan dukungan regulasi dan insentif bagi program seperti Digistar Connect agar bisa direplikasi secara luas di berbagai daerah dan sektor.


Penutup

Dunia terus bergerak menuju arah digitalisasi yang lebih dalam dan kompleks. Untuk itu, kualitas SDM digital menjadi penentu utama apakah sebuah bangsa bisa bersaing atau tertinggal. Digistar Connect adalah jawaban Telkom untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia industri, dengan pendekatan yang tidak hanya modern tapi juga inklusif, terstruktur, dan berdampak.

Melalui Digistar Connect:

  • Mahasiswa dan fresh graduate dapat mengalami langsung realitas industri digital.
  • Mentor industri bisa berbagi pengalaman nyata kepada generasi penerus.
  • Perusahaan mendapat akses terhadap talenta muda yang sudah terbina sejak dini.
  • Negara mendapatkan tambahan pasukan digital yang bisa membawa perubahan.

Dengan jejak lebih dari 1.700 alumni, program yang disusun secara sistematis ini terbukti efektif menjadi jalur akselerasi karier digital. Digistar Connect bukan sekadar program mentoring, tetapi ekosistem pembelajaran lintas generasi, lintas teknologi, dan lintas masa depan. Telkom bukan hanya membangun jaringan digital, tetapi juga jaringan manusia yang siap membawa Indonesia ke puncak transformasi digital global.


Ringkasan Statistik Kunci Digistar Connect:

ElemenKeterangan
Tahun Mulai2021
Alumni1.700+ peserta
Jumlah pendaftar 2024>12.000 orang
Mentees terpilih 2024500 peserta
Jumlah mentor±100 profesional dari TelkomGroup
Durasi program3 bulan (online)
Jalur karierHustler, Hipster, Hacker
Final projectStudi kasus Telkom, pitching di depan Direksi
KelanjutanMagang, Digistar Intern, Digistar Icon
Reputasi perusahaanWorld’s Best Employer 2024 (#262 versi Forbes)

baca juga : Serangan Rudal Iran Terbaru Bikin Gedung Terbakar di Selatan Israel

Related Articles

Back to top button