Iran Setuju Timur Tengah Bebas dari Senjata Nuklir, tapi Hanya jika Israel Juga Tak Memilikinya

📌 Pendahuluan
Isu nuklir di Timur Tengah kembali mencuat, terutama pasca meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Iran secara resmi menyatakan dukungannya terhadap kawasan bebas senjata nuklir — tetapi dengan satu syarat kunci: Israel juga harus menyerahkan senjata nuklirnya dan berpartisipasi dalam mekanisme pengawasan internasional.
1. Latar Belakang Kebijakan Iran
- Proposal zona bebas nuklir sejak 1974
Iran pertama kali mencetuskan rencana zona bebas senjata nuklir di Timur Tengah sejak pengajuan kepada PBB pada 1974. Semester ini masih menjadi landasan diplomasi mereka . - Arahan agama: fatwa Iran
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengeluarkan fatwa larangan pengembangan dan penggunaan senjata nuklir sejak 2003–2005, menyatakan bahwa senjata nuklir “haram” menurut ajaran Islam en.wikipedia.org. - Komitmen Iran terhadap NPT dan konvensi internasional
Iran menegaskan partisipasinya pada NPT, BWC, CWC, serta protokol larangan tes nuklir. Mereka menolak senjata nuklir namun mendukung penggunaan energi nuklir secara damai time.com+2newyork.mfa.gov.ir+2indiatimes.com+2.
2. Pernyataan Resmi Iran terkait Zona Bebas Nuklir
Konferensi New York (sebagai contoh pernyataan diplomatik terbaru)
- Iran menegaskan keikutsertaannya aktif pada konferensi WMD-free, berdasarkan NPT, BWC, dan CWC tehrantimes.com+5newyork.mfa.gov.ir+5newyork.mfa.gov.ir+5.
- Menyoroti bahwa Israel adalah satu-satunya yang menolak keterbukaan, tidak mengikuti NPT, dan secara strategik ambigu soal keberadaan senjata nuklirnya iranintl.com.
- Mendesak Israel untuk:
- Menerima inspeksi IAEA atas fasilitas nuklirnya
- Bergabung dengan NPT, CWC, dan BWC secara resmi nypost.com+1nypost.com+1reddit.com+3newyork.mfa.gov.ir+3nypost.com+3.
3. Alasan Iran menuntut Israel ikut serta
- Ketimpangan diplomatik dan keamanan
Iran menilai deklarasi damai tanpa keikutsertaan Israel akan menjadi pincang dan tidak efektif en.wikipedia.org+14ft.com+14iranintl.com+14reddit.com. - Peran Amerika Serikat
Iran juga mengkritik dominasi AS yang dianggap menopang kebijakan strategik Israel terkait senjata nuklir indiatimes.com+15newyork.mfa.gov.ir+15newyork.mfa.gov.ir+15. - Tekanan terhadap Israel
Iran menganggap kebijakan Israel sebagai ancaman utama stabilitas regional dan menjadikan keikutsertaan Israel sebagai syarat keberhasilan zona bebas nuklir en.wikipedia.org+10en.wikipedia.org+10en.wikipedia.org+10.
4. Nama-nama tokoh utama dan dinamikanya
- Amir Saeid Iravani, duta besar Iran di PBB, mengecam Israel yang “menyembunyikan arsenal WMD tanpa mekanisme verifikasi” tehrantimes.com+1tehrantimes.com+1.
- Abbas Araghchi, diplomat Iran, berkata Israel adalah satu-satunya penghalang pembentukan kawasan tanpa nuklir iranintl.com+1newyork.mfa.gov.ir+1.
- Ali Bahreini, utusan Iran di Jenewa, menegaskan bahwa Israel adalah ancaman utama dalam upaya zona bebas WMD en.mehrnews.com+1en.irna.ir+1.
5. Konteks regional dan global
a. Kepemilikan nuklir Israel
Walaupun Israel bersifat “ambigu strategik”, laporan ICAN menyebut bahwa Israel diperkirakan memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir, serta infrastruktur peluncuran yang siap tembak thejakartapost.com+8icanw.org+8theguardian.com+8.
b. Iran belum nuklir dan dalam NPT
IAEA dan intelijen Barat menyatakan Iran masih dalam koridor penggunaan nuklir damai, walaupun beberapa kegiatan bisa memperpendek “breakout time” jika diinginkan .
c. Tekanan situasional dari konflik
Ketegangan militer Iran–Israel menambah urgensi perdebatan ini; Iran bahkan bersikap jika Israel menyerang fasilitas nuklirnya, mungkin akan mempertimbangkan balik pandangan nuklirnya .
6. Ekspektasi dan tantangan ke depan
- Israel menolak keterlibatan formal
Israel sampai sekarang belum menyerukan penandatanganan NPT, CWC, BWC atau inspeksi IAEA. Ini menjadi hambatan besar newyork.mfa.gov.ir. - Peran pengaruh AS dan negara besar
Keputusan AS akan sangat menentukan. Iran memandang dukungan Amerika kepada Israel sebagai alasan logis agar Israel tidak ikhlas melepaskan senjata nuklir nuclear-news.net+4newyork.mfa.gov.ir+4apnews.com+4. - Kepentingan regional lainnya
Negara-negara teluk, ASEAN, serta Turki, melihat cakupan zona frontier WMD ini dapat mengubah dinamika geopolitik — memberikan tekanan diplomatik terhadap Israel. - Resistensi internal Iran
Muncul pandangan ultra di Iran yang condong pada nuklir jika Israel tetap mempertahankannya, meski fatwa agama masih melarangnya .
7. Strategi diplomatik Iran
- Advokasi multilateral lewat konferensi WMD-free, UNGA, dan IAEA.
- Jadikan Israel syarat keikutsertaan, termasuk inspeksi nuklir yang ketat.
- Tekanan moral dan agama, memanfaatkan fatwa untuk memposisikan Iran sebagai penolak senjata nuklir.
- Koalisi bangsa tidak selatan seperti di Gerakan Non-Blok dan ICAN.
8. Prospek dan risiko
Prospek
- Jika Israel setuju, maka zona bebas nuklir bisa jadi fondasi dialog keamanan regional.
- Memulihkan akses Iran ke kesepakatan nuklir dan melancarkan bantuan internasional, termasuk infrastruktur nuklir sipil.
Risiko
- Israel dan AS bisa menolak, membuat zona nuruk nuklir jadi politis dan terbebas dari implementasi.
- Jika Iran kalah sabar, bisa wakaf dari NPT dan bergerak cepat melewati batas breakout.
- Menimbulkan perlombaan senjata baru, termasuk dari negara-negara arab atau Turki.
9. Kesimpulan dan rekomendasi
- Iran menetapkan sikap konsisten: dukung kawasan Timur Tengah bebas senjata nuklir, tapi hanya jika Israel juga menghilangkan senjata nuklirnya dan tunduk pada inspeksi internasional.
- Faktor kunci adalah keberanian Israel dan AS untuk memasuki negosiasi nuklir multilateral.
- Jika Israel tetap eksklusif, kemungkinan implementasi zona bebas nuklir akan terpental dan memunculkan dilema:
- Iran bisa menempuh jalur diplomasi,
- atau mempercepat jalur breakout nuklir — risiko besar bagi stabilitas regional.
Pohon keputusan strategis
- Jika Israel menerima syarat ⇒ Zona WMD‑free implementable, Iran dapat menghidupkan kembali kesepakatan JCPOA.
- Jika Israel menolak ⇒ Iran memilih:
a) tetap di NPT dan menggalang blok multilateral,
b) atau melepaskan diri dari NPT dan mengejar breakout nuklir.
Penutup
Kebijakan Iran terkait Timur Tengah bebas nuklir adalah kombinasi antara landasan sejarah diplomatik (1974), fatwa agama menolak senjata nuklir, dan kondisi geopolitik kontemporer. Setiap langkah selanjutnya sangat tergantung pada kesediaan Israel dan AS untuk melepaskan ambiguitas strategi nuklir mereka dan ikut dalam sistem pemeriksaan internasional yang transparan.
10. 🔍 Sejarah Singkat Zona Bebas Senjata Nuklir (ZBSN)
Apa itu ZBSN?
Zona Bebas Senjata Nuklir (ZBSN) adalah wilayah geografis di mana negara-negara menyetujui untuk:
- Tidak mengembangkan, memproduksi, atau memiliki senjata nuklir;
- Tidak mengizinkan senjata nuklir dikerahkan oleh negara lain di wilayahnya;
- Memberikan akses penuh kepada inspeksi internasional (IAEA);
- Mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai.
ZBSN yang sudah eksis:
Wilayah | Tahun Berdiri | Nama Perjanjian |
---|---|---|
Amerika Latin & Karibia | 1967 | Treaty of Tlatelolco |
Pasifik Selatan | 1985 | Treaty of Rarotonga |
Afrika | 1996 | Treaty of Pelindaba |
Asia Tenggara | 1995 | Treaty of Bangkok |
Asia Tengah | 2006 | Treaty of Semipalatinsk |
Mengapa Timur Tengah belum punya ZBSN?
- Israel belum menandatangani NPT.
- Konflik politik dan kepercayaan rendah antar negara.
- Keterlibatan kekuatan besar (AS, Rusia).
- Perang proksi dan konflik terbuka (Iran vs Israel, Suriah, Yaman).
11. đź“‘ Aspek Hukum Internasional
a. Non-Proliferation Treaty (NPT)
Iran adalah anggota aktif NPT, yang menegaskan hak semua negara untuk:
- Mendapat akses damai ke teknologi nuklir;
- Dilarang mengembangkan senjata nuklir jika bukan pemilik resmi (AS, Rusia, Tiongkok, Inggris, Prancis).
Israel belum bergabung dengan NPT — menjadikannya satu-satunya negara Timur Tengah yang di luar sistem hukum internasional nuklir.
b. IAEA dan Inspeksi
Iran membuka sebagian besar fasilitasnya kepada IAEA. Inspeksi dilakukan rutin, meski sempat tertunda selama penarikan AS dari JCPOA (2018–2021).
Israel tidak mengizinkan inspeksi IAEA terhadap fasilitas militernya, termasuk reaktor Dimona di Negev.
c. Fatwa Agama sebagai Instrumen Politik
Iran menggunakan fatwa Ali Khamenei untuk menyatakan bahwa senjata nuklir “haram” dalam Islam — dijadikan sebagai basis diplomatik menentang kepemilikan WMD.
12. 📉 Risiko Tidak Ada Zona Bebas Nuklir
Jika inisiatif ini gagal, maka Timur Tengah berpotensi jadi kawasan perlombaan senjata nuklir kedua terbesar setelah Asia Selatan (India vs Pakistan).
Potensi risikonya meliputi:
- Breakout nuklir Iran, jika terus ditekan dan melihat Israel tetap punya nuklir.
- Arab Saudi mengembangkan program nuklirnya sendiri.
- Turki dan Mesir mempertimbangkan opsi militer nuklir.
- Konflik Israel–Iran meningkat ke level destruktif.
- IAEA kehilangan kepercayaan internasional sebagai pengawas.
13. 🌍 Tanggapan Internasional
a. Amerika Serikat
- Tetap mendukung hak Israel menjaga “keamanan strategik”.
- Menekan Iran melalui sanksi dan pembatasan pengayaan uranium.
- Belum menyatakan dukungan terhadap pembentukan zona bebas nuklir jika Israel disertakan.
b. Uni Eropa
- Secara umum mendukung ZBSN.
- Ingin pemulihan JCPOA.
- Bersikap netral atas kepemilikan nuklir Israel tapi tetap menyerukan keterbukaan.
c. Rusia & Tiongkok
- Dukung Iran dalam hak pengembangan nuklir damai.
- Serukan Israel agar transparan atas arsenal militernya.
- Gunakan isu ini sebagai alat tawar terhadap hegemoni AS.
14. 🛠️ Skenario Kebijakan untuk Mewujudkan Zona Bebas Nuklir
Berikut tiga skenario realistis dalam diplomasi regional:
Skenario 1: “Simultan & Terbuka”
- Iran dan Israel sepakat untuk tunduk kepada IAEA secara paralel.
- Zona bebas WMD dimulai dari Mesir, Yordania, Iran, dan perlahan diperluas.
Kelebihan: Potensi jangka panjang berhasil.
Risiko: Sulit implementasi tanpa perubahan politik besar di Israel.
Skenario 2: “Iran Masuk Dulu, Israel Nanti”
- Iran menunjukkan komitmen penuh pada NPT, berharap menekan moral Israel ikut serta.
Kelebihan: Meningkatkan reputasi Iran.
Risiko: Israel tetap abai; Iran bisa dianggap lemah dan akhirnya membatalkan komitmennya.
Skenario 3: “Konfrontasi Penuh”
- Iran keluar dari NPT jika Israel tetap menolak ikut zona bebas nuklir.
- Perlombaan senjata meningkat.
Kelebihan: Tekanan maksimal pada sistem global.
Risiko: Meningkatkan ketegangan dan mempercepat perang besar di kawasan.
15. 🔚 Kesimpulan Final
Iran secara konsisten mengajukan dan mendukung Timur Tengah sebagai zona bebas senjata nuklir sejak 1974. Namun, pendekatan mereka bukan tanpa syarat. Iran menekankan bahwa kesetaraan adalah kunci — semua negara, termasuk Israel, harus tunduk pada prinsip nonproliferasi.
Dengan kata lain:
“Kami tidak ingin senjata nuklir — tapi kami juga tidak akan diam jika musuh kami menyembunyikannya di belakang ambiguitas strategik.”
16. ✍️ Rekomendasi Kebijakan untuk Komunitas Global
- Tekan Israel secara diplomatik untuk bergabung dalam NPT.
- Dorong konferensi kawasan Asia Barat tentang senjata WMD.
- Bangun zona bebas nuklir tahap awal di negara-negara yang bersedia.
- Berikan insentif ekonomi bagi negara yang transparan soal nuklir.
- Lindungi fasilitas nuklir sipil Iran dari ancaman serangan.
Epilog
Zaman di mana senjata nuklir menjadi simbol kekuasaan harus berakhir. Bukan hanya karena potensinya menghancurkan peradaban, tetapi karena ia menciptakan ilusi keamanan yang rapuh. Iran, dengan segala kontroversinya, mengajukan gagasan sederhana tapi krusial: jika dunia ingin damai, semua harus tunduk pada aturan yang sama — tidak boleh ada pengecualian, bahkan untuk Israel.
17. Analisis Strategis: Mengapa Israel Menolak Zona Bebas Nuklir?
17.1. Ambiguitas Nuklir Israel
Israel menerapkan kebijakan “ambigu strategik” terkait kepemilikan senjata nuklir. Mereka tidak mengonfirmasi maupun menyangkal kepemilikan senjata nuklir, untuk menjaga deterrence tanpa menarik tekanan internasional yang lebih besar.
- Kebijakan ini memberi Israel keleluasaan militer di kawasan yang penuh konflik.
- Membuat negara-negara tetangga seperti Iran sulit mengambil langkah diplomatik yang kuat.
17.2. Keamanan Nasional yang Dirasakan
Israel menghadapi ancaman keamanan dari beberapa aktor regional: Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan terutama Iran yang secara terbuka menyatakan oposisi keras terhadap keberadaan Israel.
- Senjata nuklir dipandang sebagai alat pencegah agresi (deterrent).
- Penyerahan senjata nuklir dianggap bisa melemahkan posisi Israel dalam negosiasi dan konflik.
17.3. Kurangnya Kepercayaan terhadap Iran
Israel meragukan niat damai Iran terkait program nuklirnya, terutama mengingat sejumlah insiden sabotase dan operasi intelijen terhadap fasilitas nuklir Iran yang terjadi selama dekade terakhir.
18. Dampak Kebijakan Iran terhadap Hubungan Regional
18.1. Memperkuat Aliansi Anti-Israel
Kebijakan Iran memperkuat hubungan dengan negara-negara yang juga menghendaki zona bebas nuklir, seperti Mesir dan Yordania, yang secara resmi mendukung pembentukan kawasan bebas nuklir.
18.2. Memicu Ketegangan dengan Arab Saudi dan Negara Teluk
Arab Saudi dan negara-negara Teluk juga mulai mempertimbangkan program nuklir sipil atau militer sebagai respons terhadap ketegangan regional. Iran yang mengusulkan zona bebas nuklir dianggap sebagai langkah diplomatik positif, tetapi masih diragukan implementasinya.
18.3. Mendorong Dialog Multilateral
Dengan mengangkat isu zona bebas nuklir, Iran memaksa negara-negara di Timur Tengah untuk berdialog tentang isu keamanan kolektif, yang selama ini sulit dilakukan karena ketegangan bilateral dan blok-blok politik.
19. Perspektif Masyarakat Internasional dan Organisasi Non-Pemerintah
19.1. International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN)
ICAN menyerukan pembentukan zona bebas nuklir di seluruh dunia termasuk Timur Tengah sebagai langkah menuju dunia tanpa senjata nuklir. ICAN secara khusus mengkritik Israel karena menolak transparansi.
19.2. Amnesty International dan Human Rights Watch
Organisasi ini menyoroti potensi pelanggaran HAM jika konflik nuklir pecah di kawasan Timur Tengah, serta menyerukan perlindungan warga sipil melalui pengurangan senjata pemusnah massal.
20. Bagaimana Masa Depan Diplomasi Nuklir di Timur Tengah?
20.1. Peran Negara-negara Mediator
Negara-negara seperti Turki, Mesir, dan Uni Emirat Arab dapat menjadi mediator yang memfasilitasi dialog antara Iran dan Israel terkait nuklir.
20.2. Potensi Peran Organisasi Regional
Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam bisa mengambil peran penting dalam membangun konsensus tentang zona bebas nuklir.
20.3. Teknologi dan Transparansi
Penggunaan teknologi pengawasan satelit dan AI dalam pemantauan nuklir dapat menambah kepercayaan antar negara jika didukung oleh mekanisme multilateral yang kuat.
21. Rangkuman Inti Sikap Iran
Poin Utama | Penjelasan |
---|---|
Menolak senjata nuklir | Fatwa agama dan komitmen internasional |
Syarat zona bebas nuklir | Israel harus menyerahkan senjata nuklirnya |
Dukungan internasional | Mendorong multilateralisme dan transparansi |
Sikap kritis terhadap AS | Karena dukungan AS kepada Israel |
22. Penutup
Isu nuklir di Timur Tengah adalah isu yang sangat kompleks dan penuh nuansa. Sikap Iran yang terbuka mendukung zona bebas nuklir sekaligus menuntut Israel untuk ikut serta menunjukkan:
- Upaya diplomasi yang realistis dan berimbang dari Iran;
- Ketidakseimbangan keamanan dan politik yang mendasari ketegangan di kawasan;
- Pentingnya solusi multilateral untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.
Keberhasilan atau kegagalan zona bebas senjata nuklir Timur Tengah akan menjadi indikator penting bagi masa depan keamanan global dan peran hukum internasional dalam mengatasi ancaman senjata pemusnah massal.
23. Studi Kasus: Upaya Zona Bebas Senjata Nuklir di Timur Tengah Sepanjang Sejarah
23.1. Deklarasi New York 1995
Pada Konferensi Review NPT tahun 1995 di New York, negara-negara Timur Tengah sepakat secara prinsip mendukung pembentukan zona bebas senjata nuklir di kawasan mereka. Namun, deklarasi tersebut belum mengarah pada implementasi konkret karena penolakan Israel dan kurangnya kepercayaan antarnegara.
23.2. Konferensi WMD-Free Zone (2010 dan 2015)
PBB menginisiasi beberapa konferensi untuk membahas pembuatan zona bebas senjata pemusnah massal, termasuk nuklir, kimia, dan biologi. Iran menjadi salah satu pendukung utama. Israel tetap menolak berpartisipasi secara formal.
24. Perspektif Akademis dan Analisis Ahli
24.1. Pandangan Profesor Avner Cohen
Seorang pakar nuklir Israel, Cohen berargumen bahwa kebijakan ambiguitas nuklir Israel bertujuan menjaga superioritas regional tanpa provokasi internasional yang berlebihan.
24.2. Analisis oleh Dr. Behzad Moghaddam
Moghaddam dari Universitas Teheran menilai bahwa langkah Iran dalam mendukung zona bebas nuklir dengan syarat Israel menyerahkan senjatanya adalah strategi politik untuk membalikkan tekanan internasional yang selama ini fokus pada Iran.
25. Dampak Sosial dan Ekonomi Zona Bebas Nuklir di Timur Tengah
25.1. Pengurangan Ketegangan Militer
Zona bebas nuklir dapat menurunkan risiko perang nuklir dan meningkatkan stabilitas regional, memberikan ruang bagi pembangunan sosial ekonomi yang lebih baik.
25.2. Investasi dan Bantuan Internasional
Negara-negara yang transparan dan berkomitmen pada zona bebas nuklir bisa mendapatkan insentif bantuan pembangunan dan investasi teknologi nuklir damai.
26. Tantangan Teknis dan Verifikasi
26.1. Verifikasi oleh IAEA
Penerapan inspeksi ketat oleh IAEA di seluruh fasilitas nuklir sangat penting untuk menjamin kepatuhan.
26.2. Teknologi Pengawasan Baru
Pemanfaatan satelit, sensor jarak jauh, dan AI bisa meningkatkan efektivitas pemantauan.
26.3. Hambatan Teknis
- Lokasi fasilitas militer rahasia.
- Potensi sabotase dan konflik yang menghambat inspeksi.
27. Simpulan Utama dan Harapan
Iran menyatakan komitmen kuat untuk menjadikan Timur Tengah kawasan bebas senjata nuklir dengan satu syarat: Israel harus mengakui dan mengeliminasi senjatanya serta tunduk pada pemeriksaan internasional. Pendekatan ini mencerminkan keinginan Iran untuk keamanan bersama yang adil dan setara.
Keberhasilan inisiatif ini membutuhkan perubahan sikap Israel, dukungan aktif negara-negara besar, serta mekanisme verifikasi yang transparan dan tegas.
28. Implikasi Geopolitik Zona Bebas Senjata Nuklir di Timur Tengah
28.1. Perubahan Keseimbangan Kekuatan
Pembentukan zona bebas nuklir akan secara drastis mengubah dinamika kekuatan di Timur Tengah. Negara-negara yang selama ini mengandalkan deterrence nuklir harus beradaptasi dengan model keamanan kolektif dan saling percaya.
- Israel kehilangan keunggulan nuklir strategisnya.
- Iran dan negara-negara Arab dapat mengurangi ketegangan dengan merasa lebih aman secara konvensional.
28.2. Pengaruh Kekuatan Global
Kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Cina akan menyesuaikan strategi mereka di kawasan:
- AS mungkin mengurangi dukungannya terhadap Israel untuk menjaga stabilitas.
- Rusia dan Cina dapat memperkuat posisi mereka sebagai mediator dan pemasok teknologi damai.
29. Dinamika Diplomatik Terkini
29.1. Negosiasi JCPOA dan Implikasinya
Perjanjian Nuklir Iran (JCPOA) yang sempat tersendat kini menjadi landasan penting bagi Iran untuk menunjukkan niat damai nuklir. Keberhasilan JCPOA dapat memperkuat posisi Iran dalam menuntut zona bebas nuklir yang inklusif.
29.2. Normalisasi Hubungan Israel–Negara Arab
Kesepakatan Abraham yang melibatkan normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko, membuka kemungkinan dialog baru, namun juga memperumit negosiasi terkait nuklir karena perubahan aliansi.
30. Potensi Skenario Masa Depan
Skenario | Deskripsi | Dampak |
---|---|---|
Diplomasi Berhasil | Israel bergabung dalam NPT, zona bebas nuklir terwujud | Perdamaian berkelanjutan, stabilitas regional meningkat |
Ketegangan Meningkat | Iran keluar dari NPT, Israel tetap ambiguitas | Perlombaan senjata nuklir, risiko konflik meningkat |
Negosiasi Stagnan | Tidak ada kemajuan signifikan, status quo berlanjut | Ketidakpastian keamanan, ketegangan tetap membara |
Konflik Terbuka | Insiden militer nuklir terjadi, eskalasi ke konflik berskala besar | Krisis kemanusiaan dan ekonomi, dampak global signifikan |
31. Kesimpulan Akhir
Isu senjata nuklir di Timur Tengah adalah kunci bagi perdamaian dan keamanan global. Iran menawarkan visi yang jelas dan syarat yang tegas: Timur Tengah bebas nuklir hanya bisa tercapai jika Israel juga menyerahkan senjatanya. Untuk mencapainya, dibutuhkan kemauan politik kuat dari seluruh pihak, mekanisme internasional yang efektif, serta dukungan global.
baca juga : Penampakan Bendera Iran & Palestina di Teheran: Warga Rayakan Gencatan Senjata Iran-Israel